Monday 6 January 2014

Gamers Cilik Biasanya Berprestasi

Saya mau nebak nih... Pasti anda yang baca tulisan ini sedang megang gadget kan? hayoo ngaku... atau lagi didepan komputer/laptop kan? Udah lah gak usah ng'les, mana ada buka internet pake tutup panci! Hehehe


Serius yah, kali ini kita mau ngomongin tentang game. Coba deh yang punya android, tab, iPhone, iPad, saya yakin di gadget nya pasti ada game Angry Birds, kalau nggak Ant Smasher, atau Fruit Ninja...iya kan? kenapa saya yakin, yah karena di gadget saya juga ada. Hehehe! Akhirnya saya berkesimpulan bahwa game-game tersebut adalah game paling populer dan paling banyak dimainkan oleh anak-anak. Khususnya anak SD, TK, dan Balita, karena dilingkungan saya & kemanapun saya pergi mereka selalu ada (maksudnya game-game yang tadi).

Usut punya usut, ternyata mengenalkan game dari sejak anak anda masih balita sangat berpotensi untuk kedepannya mereka berprestasi. tidak percaya? Mari kita bahas...

Tapi, sebelum membahas kesana, saya hanya ingin mengingatkan...hanya mengingatkan - karena saya yakin anda sudah tahu - kalau banyak sekali dampak negatif dari kebanyakan bermain game. Apa saja sih dampaknya? Nih saya share sebagian saja yang saya rasa dampaknya paling buruk, khususnya pada anak balita.

  1. Autis. Anda tahu kan, kalau mereka sudah terlalu asyik main game cenderung tidak mau diganggu. Ini sama saja dengan mereka punya dunia sendiri. Dunia yang isinya hanya dia dan tokoh-tokoh game yang disukainya. Bahkan mereka cenderung mengabaikan teman bermainnya didunia nyata. Bayangkan keadaan ini berlangsung terus-menerus sampai mereka dewasa kehidupannya akan seperti apa?
  2. Kurang Tidur. Yah, hal ini pasti sangat kita sadari. Seorang anak yang sudah kecanduan main game pasti menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menekuni kegiatannya itu - bermain game. Namun apa daya, dicegahpun malah membuat mereka jadi rewel. Akhirnya anda juga yang mengalah.
  3. Terlalu Berimajinasi. Walaupun imajinasi itu adalah hal yang sangat positif - khususnya bagi perkembangan otak kanan si anak, namun yah kalau sudah ada kata 'terlalu' pasti lah tidak baik. Karena kesehariannya dipenuhi dengan game, maka didunia nyata pun akan seolah-olah persis seperti game. Makanya bang haji selalu berpesan jangan T E R L A L U...hehehe!
  4. Malas Belajar. Walaupun anak anda masih balita, atau belum masuk playgroup/TK sebaiknya yah belajar itu diterapkan dari sedini mungkin, biar pas masuk TK mereka cepat beradaptasi dan selangkah didepan. Nah, kalau waktu mereka dihabiskan untuk game, pasti malas belajar. Akibatnya? Sampai dewasa, kemungkinan masih begitu.
  5. Agresif. Hampir semua game itu menawarkan tantangan, fighting, kompetisi, & saling jegal. Boleh jadi hal-hal tadi diterapkan dalam konteks positif, maka hasilnya akan bagus. Yang celaka adalah, si anak malah menjadi agresif dalam segala hal tanpa arahan yang benar dari linkungannya.
Anda pasti kesal sama saya. Katanya mau jelasin soal prestasi, tapi kok nggak ada? Iya iya, mengenalkan game sejak usia balita itu memang bisa membuat anak anda berprestasi, prestasi yang paling mungkin yah jago main game. Hehehe

Nah, sekarang anda sudah punya planning kan untuk setidaknya mengurangi waktu anak anda bermain game? Semoga bermanfaat :)

Jika tulisan ini anda rasa bermanfaat, silakan share. Pahala besar untuk anda yang peduli sesama :)

2 comments :

  1. yah apalagi game POU! di kelas semua temen yang punya game pou di hapus, karena apa? karena yang gak punya anroid sering pinjem ke yang punya anroid sampe gadget nya lowbatt :D
    Nah, kalo game nya berisi pendidikan, gpp kan dikasih sama balita?

    ReplyDelete
  2. Bagus malah. Sebetulnya game itu bisa melatih otak kanan. Cuma yah porsinya diatur saja :)

    ReplyDelete